Senin, 23 Februari 2009

rasa sebuah kenikmatan

Fitrah manusia di lahirkan dengan keinginan yang berbeda,usaha yang di tempuhnya yang akan mengantarkan pada suatu titik yang di tuju,denngan mendayungkna segenap kemampuan tuk meraih apa yang di ingginkan,ada satu hal yang terkadang kita lupakan dan itu telah menjadi fitarah manusia yang tak kan merasa puas dengan apa yang telah di raih hingga kita lupa untuk bersyukur. Perjalanaan yang di lalui menuju titik yang akan kita gapai merupakan anugrah terindah dimana terdapat segudang kenikmatan yang telah allah swt berika,sebagai mana di kisahkan dalam perjalanan hidup saidina yusuf as ketika telah ia telah berada di tangga menuju keagungaan rabb setelah bergelut dengan segala ujian dan cobaan ia berkata:" sesungguhnya penjara lebih aku sukai." Jauh sebelum itu ketika sodara-sodara yusuf membuangnnya ke sumur dan ia dalam kegelapan namun di situlah ia temukan nur allah yang menyinari hatinya dan tempat sebaik-biaknya sandaran,dalam perjalanan melewati ujian dan cobaan yang sang kuasa berikan terdapat kenikamatan menju tujuan yang akan kita gapai,kadang kita tidak merasakan keikamatan itu hingga sampai di tempat yang kita tuju,syekh yusuf seorang mufti di kanada beliau brkata;"kenikmatan itu akan terasa ketika telah hilang dari tengah-tengah kita."saat kita berdiri di titik yang di tuju dalam sebuah penggapaian saat itu kepuasann menyelimuti,kembali menengoka kebelakang betapa dalam perjalan yang di tempuh terdapat nikamat yang menunjukan fitrah manusia hubungan interen secara horizontal dengan sang pencipta.
Titik yang selama ini kita tuju tenyata bukan titik akhir yang kita tuju karna masih banyak titik-titik yang menungg kita,dan titik-titik itu menjadi garis dalam perjalanan hidup kita menuju titik terakhir menemui sang illahi rabbi.