Rabu, 17 Februari 2010

Hulaghu Khan Sang Penakluk Baghdad



Dinasti Abasiyah

Bagdad merupakan pusat pemerintahan dinasti Abasiyah,setelah berakhirnya kekusaan dinasti Umayyah pada tahun 132H/750M.Tampu ke pemimpinan Islam di lanjutkan oleh dinasti Abasiyah yang memerintah selama 508 tahun dari tahun 132H/750M sampai 656H/1258M. Yang di pimpin oleh 37 khalifah dari khalifah Abdul Abbas Assafah hingga Al Musta’sim Billah, pada masa Musta’sim Billah Bagdad tumbang ke tangan orang-orang Mongol di bawah pimpinan Khulaghu Kahan.

Pada masa di dinasti Abasiyah Islam mengalami kemajauan dalam bidang ilmu pengetahuan. Salah satunya berkembangnya penerjemahaan bahasa Yunani, Persi dan Hindia ke Bahasa arab. Pada masa dinasti Abasiyah melahirkan para cendekia muslim seperti Al Fazari di kalangan orang eropa di kenal dengan Al Faragnus beliau adalah seorang ilmuwan dalam bidang astronomi.

  Selain itu dalam bidang kedokteran seperti Ibn Sina dan Al Razi. Ibn Sina merupakan orang yang pertama kali menemukan system peredaran darah dalam tubuh manusia.karyanya yang paling momental ialah Qonun fi at- tibby.

 Di samping itu muncul pula para ilmuwan islam dalam bidang optic seperti Abu Ali al hasan Al Haythami. Yang di kenal dengan nama Al hazen di kalangan orang-orang Eropa. Dengan sebuah teorinya yang terkenal yaitu benda yang mengirim cahaya kepada mata bukan mata yang mengirim cahaya kepada benda.

Jabir Ibnu Hayyan beliau salah satu ilmuwan dalam bidang kimia. Selain itu dalam bidang matematika di kenal pula Muhammad ibn Musa al-Khawarzimi yang menciptakan ilmu al jabra yang di kenal dalam bukunya yang berjudul Al jabr wa al-muqoibalah.

Dalam bidang sejarah terkenal lah nama Al mas’udi disamping ahli sejarah beliau juga merupakan pakar geografi. Salah satu karyanya adalah Muuruj al-zahab wa ma’adzin al jawahir. Tak hanya itu saja ilmu filsafah pun pada saat itu berkembang pesat yang melahirkan para filusuf seperti Al farabi,Ibn Sina,dan Ibn Rusdy. Salah satu kitab yang menumental di kalangan para filusuf dan masih di kaji hingga kini karya Ibnu Sina dengan judul As Syifa.

Dalam bidang agama seperti ilmu fiqih terlahirlah para imam madhab, Imam Abu Hanifah,Imam Malik,Imam Syafi’i, dan Ahmad Ibn Hanbal. Serta lahirnya paham-paham mutazilah yang di pelopori oleh Abu Huzail al Allaf dan Al Hazam. kalangan ahli sunah Abu Hasan al Asy’ari.

Munculnya para cendekiawan muslim serta pusat perpustakaan terbesar di Bagdad sebagai ibu kota pemerintahan Islam merupakan bukti dari perkembangan dinasti Abasiyah dalam bidang ilmu pengetahuan.

Tentara Mongol

Orang Mongol berasal dari pegunungan Monggolia. Mereka mendiami kawasan pegunungan dari Asia tengah sampai ke Siberia utara,Tibet selatan dan Manchuria barat serta Turkistan timur. Hidup mereka berpindah-pindah dan tinggal dalam kemah-kemah. Bangsa Mongol memeluk agama Syamaniah yaitu menyembah bintang-bintang dan sujud kepada matahari. Mereka sangat kuat memegang keparcayaan nenek moyang mereka. Bangsa mongol dulu terpecah-pecah manjadi 13 kabilah namun dapat di satukan pada masa pemerintahan Yasugi Bahdur yang kemudian tampu kekuasaannya di lanjutkan oleh anaknya yaitu Tamujin yang lebih dikenal dengan Gengis khan yang artinya penakluk yang agung. Dia yang bersemangat untuk menguasai Bagdad. Beberapa Negara seperti China dapat ia taklukan pada tahun 1215H. Pada tahun 1219 H tentara Mongol sampai ke Turki kemudian di lanjutkan sampai ke Samarkand hingga akhirnya dapat menaklukan Bukhara,Khurasan,Hamadzan,Quzwain hingga perbatasan Bagdad. Yang kemudian di lanjutkan oleh cucunya yang bernama hulagu Khan yang dapat menakulan Bagdad.

The Great Khan

Hulagu Khan merupakan cucu dari Ghengis khan yang akhirnya dapat mewarisi semangat kakenya untuk menaklukan Bagdad.
Salah satu percakapan ibunya dengan Hulagu Khan yang akhirnya menumbuhkan dia mewarisi impian kakenya untuk menguasi Bagdad.

Suatu hari ibunya bertanya:”wahai anaku apa yang paling kuat di dunia ini?” Hulagu Khan menjawab:”gunung” , kemudian ibunya berkata:” gunung kuat karna ada bebatuan di dalamnya.” “Kalaulah demikian jadi batu yang paling kuat di dunia ini wahai ibu” jawab Hulagu Khan. Ibunya berkata:”ada yang lebih kuat dari pada batu yaitu besi” jadi besi yang paling kuat di bumi ini” ,”namun besi dapat terbakar oleh api” jawab ibunya. “Jadi yang paling kuat di bumi ini adalah api” ketahuilah api biasa padam oleh air.” Nah air yang paling kuat di bumi ini wahai ibu” jawab Hulagu Khan. Sambil tersenyum ibunya menjawab:”kita.” Kita yang paling kuat di muka bumi ini, manusia lah yang paling kuat karna manusia minum air.dan tidak dapat hidup tanpa air. Manusia akan kuat jika ia menggunakan akalnya. Akal akan kuat jika di bantu oleh semangat yang kuat. Sehingga untuk menjadi penakluk yang kuat seperti kakemu Gengis Khan kamu harus mempunyai semangat yang kuat dan menggunakan akal mu.”

Jiak ingin menjadi penakluk yang kuat maka harus bekerja dengan gigih dan semangat yang membara.
Semangat itulah yang membuat Hulagu Khan seperti sang harimau yang akan menyantap mangsanya dalam nemumbangkan kekuasaan dinasti Abasiyah di Bagdad.
Terlebih lagi setelah mendengar kabar kematian ayahnya di medan pertempuran dengan kaum muslim. Semangatnya makin membara untuk menjadi the great khan.
“saya akan bersumpah menuntut balas atas kematian ayah,hutang nyawa harus di bayar dengan nyawa,satu nyawa akan di bayar dengan ribuan nyawa.”

Hari demi hari Hulagu Khan menghabisakan waktunya untuk berperang dan berusaha mati-matian untuk menguasai Bagdad. Sedikit-sedikit kekeuasaan Islam di bawah pemerintahan Abasiyah mulai di kuasai oleh bangsa Mongol. Hingga akhirnya mereka dapat memasuki Bagdad. Mereka dapat memasuki Bagdad dengan bantuan salah satu kepercayaan Khalifah Muta’sim Billah yang bernama Umayiduddin Muhammad al Aqami dia membantu Kulagu Khan untuk menumbangkan kekuasaan Muta’sim Billah di Bagdad karna ia hendak menjadi pengganti Khalifah walau pada akhirnya setelah di nasti Abasiyah jatuh ke tangan Mongol ia hidup dalam penderitaan untuk menjadi khalifah itu hanya angan belaka selain kehilangan mendapat kepercayaan dari kahalifah ia harus melerakan kehilangan keluarganya di bunuh oleh orang-orang Bagdad atas balasan penghiantannya kepada pemerintahan Abasiyah hingga akhirnya dapat di tumbangkan oleh Hulaghu Khan dengan tipu muslihat yang licik.

Ribuan darah para pejuang islam mengalir, kitab-kitab di bakar seperti lautan api yang khalifah Muta’sim Billah terbuhuh dan Bagdad jatuh pada kekuasaan tentara Mongol.

3 komentar:

JHaZKiTaRo mengatakan...

i love this book.. anyway, salam maulidur Rasul dari bumi Dublin, Ireland.. blog walking kejap.. rajin2, jemput laa singgah ke my blog.. :)

خديجة خليلة mengatakan...

Perkongsian yang menarik! Teruskan menulis!

-Kak Lilah-

kembara2dunia mengatakan...

terbaik!!
penulisan yg mampu memberi inspirasi dan 1 ideologi baru... teruskan perkongsian... =)